semua hanyalah timbunan kata-kata, yang alih-alih memperkaya pemahaman, malah menjebak makna dalam aksara

Sunday, May 29, 2005

HAKIKAT

SAJAK SAJAK PAGI


I
tak ada nasi goreng atau secangkir kopi
tempat tidur jauh dari rapi
dengan dengkur kulewati pagi
mimpi semalam kucicipi kembali
yang terpenggal adzan subuh, tadi

II
kau lewati pagi dengan secangkir kopi
tempat tidur jauh dari rapi
mimpi malammu terkunci dalam laci
dengan syahdu kau resapi sebuah puisi
tentang kekasih yang pergi bersama subuh, tadi

III
sepiring nasi goreng menemaninya melewati pagi
tempat tidurnya terlihat begitu rapi
semalam dia tidak tidur apalagi mimpi
di tempat tidur kekasihnya dia tulis puisi
dia baru tiba ketika subuh, tadi

makassar, 29 mei 2005