semua hanyalah timbunan kata-kata, yang alih-alih memperkaya pemahaman, malah menjebak makna dalam aksara

Monday, December 19, 2005

ROMANSA

HUJAN MASIH TERUS MENETES
; sebuah sajak untuk f


hujan masih terus menetes
aku terjebak pada penantian yang rasanya siasia
tampaknya kau tidak bakal datang
dan memang kita tidak membuat janji
aku hanya berharap pada kuatnya rasa rindu
bahwa kau rindu dan akupun begitu

hujan masih terus menetes
rerintik air perlahan membasuh ujung sepatuku
aku memilih berteduh di gazebo taman kampus
meja kursi dan rak buku perpustakaan sudah dari tadi mengusirku
kuharap kau lewat dengan payung kembang-kembangmu
"boleh aku numpang ke terminal!?" kalimat itu sudah kukemas sejak tadi
mengambang di tenggorokan, lalu mengendap di rongga mulut

hujan masih terus menetes
bahwa kau tak datang, itu bukan salahmu
kita memang tak punya janji untuk bertemu
dan hujan masih terus menetes, seperti mengejekku

tamalanrea, 19 desember 2005

ocehan pada "ROMANSA"

 

tulis ocehan